Mitos Kebiasaan 21-Hari
Oktober 8, 2009Menyenangkan sekali jika kita bisa dengan mudah melakukan hal-hal yang kita inginkan secara nyaris-otomatis. Jadi berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengubah atau belajar sebuah perilaku baru hingga akhirnya kita nyaman dan tertanam sebagai sebuah kebiasaan? Berapapun jawaban Anda, kemungkinan besar salah. Jawaban saya juga.
Manusia adalah makhluk yang terpola. Kebiasaan atau habit merupakan perilaku yang terjadi secara nyaman dan otomatis karena sudah dilakukan berulang kali di masa lampau. Repetisi ini menciptakan asosiasi mental antara keadaan (pemicu) dan tindakan (perilaku), sehingga ketika kita dihadapkan dengan pemicu, maka perilakunya akan mudah muncul atau nyaris otomatis.
Selama ini, saya yakin Anda pasti sering mendengar ungkapan yang menyatakan bahwa habit akan terbentuk setelah proses pengulangan sepanjang 21 hari (atau variasi lainnya, 28 hari). Saya juga selama ini terbiasa mengutip hal tersebut bagi para klien dan peserta pelatihan yang bertanya kapan mereka bisa melakukan tindakan ini dan itu tanpa perlu merasa memaksakan diri atau berpikir panjang lagi.
Namun saya baru menemukannya hari ini bahwa ternyata itu adalah mitos yang bersumber dari buku Dr. Maxwell Maltz, seorang ahli bedah plastik, di tahun 1960an. Ia mengamati bahwa seseorang yang diamputasi memerlukan waktu rata-rata 21 hari untuk beradaptasi terhadap kehilangan anggota tubuhnya. Berdasarkan itulah Dr. Maxwell mengambil kesimpulan pendek bahwa manusia memerlukan waktu sekitar tiga minggu untuk mengadaptasikan diri terhadap perubahan-perubahan di dalam hidup.
Saya akui, saya ikut bersalah menyebarkan miskonsepsi mitos 21-hari tersebut. Sepertinya mulai hari ini saya perlu membiasakan diri dengan hasil penelitian terbaru Phillippa Lally dari University College London yang dipublikasikan dalam European Journal of Social Psychology.
“To investigate the process of habit formation in everyday life, 96 volunteers chose an eating, drinking or activity behaviour to carry out daily for 12 weeks. The time it took participants to reach 95% of their asymptote of automaticity ranged from 18 to 254 days; indicating considerable variation in how long it takes people to reach their limit of automaticity and highlighting that it can take a very long time.”
Waktu yang diperlukan untuk menciptakan habit ternyata bervariasi tergantung tingkat kompleksitas/kesulitan perilaku yang diinginkan. Grafik di atas menunjukkan dua aktifitas yang berbeda tingkatnya, yaitu minum segelas air setiap pagi dan melakukan 50 sit-up setiap pagi. Setelah kalkulasi, ditemukan bahwa secara rata-rata diperlukan waktu 66 hari agar aktifitas itu bisa dilakukan dengan otomatis. Semakin mudah, semakin cepat Anda terprogram untuk melakukannya dan demikian juga sebaliknya.
Jadi apapun transformasi yang sedang Anda lakukan sekarang -berlatih narsis, menghentikan kecanduan, membiasakan manipulasi, mengontrol drama, menghentikan paranoia, mengatasi rasa malu, ngehit, dsb- silakan koreksi agenda program Anda tersebut dari 21 hari menjadi 66 hari, alias kira-kira dua bulan. Memang kadang tidak perlu selama itu, namun angka tersebut bisa dibilang sebagai batas universal.
Lakukan repetisi terus secara konsisten, khususnya pada hari-hari awal, karena penelitian di atas juga menemukan bahwa disiplin diri di awal akan sangat mempercepat proses instalasi habit. Tidak perlu terlalu khawatir jika Anda sempat ‘bolos’ satu hari karena, “… missing one opportunity to perform the behaviour did not materially affect the habit formation process.”
Dan sedikit food for thought, proses romansa juga terdiri dari sekumpulan proses instalasi program. Silakan memutar otak sedikit tentang bagaimana mengaplikasikan info segar hari ini dalam strategi-strategi romansa Anda.
Salam revolusi cinta,
Lex dePraxis
Wah saya trmasuk yg termakan mitos 21 hari itu…kyk ayam ngeram telur aja…haha
oleh krishnaramadia Oktober 8, 2009 at 2:33 pmnice info, I’ll try this 4 sure 😀
Bwahahaha! Gue malah baru tau tentang nginstall habit 21 hari dan baru tau juga kalo itu mitos…
patut dicoba nih..
thanx, lex
oleh lafagreen Oktober 8, 2009 at 4:48 pmsalut buat anda lex…. jarang ada orang yang berani mengoreksi & dan mengakui kesalahan sendiri saat dihadapkan pada satu teori baru yg lebih bisa dipertanggungjawabkan, apalagi untuk orang sekaliber anda.
rata2 orang akan memilih untuk diam & masa bodo. yang lebih parah lagi ada yg mencari alasan ataupun pembenaran2 untuk menutupi kesalahannya. buat sobat yg lain jangan pernah lelah untuk selalu belajar memperbaiki diri. be glossy…..
oleh dodo Oktober 8, 2009 at 5:56 pmOw, jadi begitu ya.
oleh Ipan Oktober 8, 2009 at 6:47 pminformasi yg benar2 bermanfaat untuk diaplikasikan dalam banyak aspek.
thanks a lot bro!
Lho, yang gw pernah baca, untuk menginstall sebuah habit diperlukan waktu 3 bulan, baru kebiasaan tsb akan otomatis, tp gw lupa sumbernya, hehe.
Oy, OOT, gw abis liat arsip2 HS, disitu Lo menulis Strategi Romansa Yang Anda Butuhkan part 1 n 2, bagus tuh tuk bahan pembelajaran sebuah habit. Dan apakah lo akan menulis Strategi Romansa Yang Anda Butuhkan part 3 disini ? Ngarep mode : ON
oleh oscar bu Oktober 8, 2009 at 8:40 pmYa Lex, sabar menunggu, hehe.
oleh oscar bu Oktober 9, 2009 at 7:21 amnice one lex… topiknya pas banget sama apa yg ada di pikiran gw tadi sore sewaktu pulang dari kantor…
saya saat ini sedang berusaha untuk menginstall kebiasaan untuk menginisiasi segala sesuatu seperti memulai pembicaraan, mengambil keputusan untuk orang lain, lebih aktif, dll.
kadang masalah timbul jika saya secara tanpa sadar mulai mengulangi kebiasaan lama saya untuk bersikap pasif. agak sulit juga untuk menghilangkan kebiasaan yang sudah dilakukan selama lebih dari 27 tahun, dan saya sudah selama 3 tahun belakangan ini terus berkutat dalam hal ini…
so, doraemon, apakah ada alat di dalam kantongmu yang bisa membantu saya mengatasi hal ini?
oleh AirWalk Oktober 8, 2009 at 9:08 pmentah kenapa, setelah membaca jawaban lex, mendadak ingin pergi ke bandung 🙂
oleh AirWalk Oktober 9, 2009 at 1:04 pmHmmm 2 bulan ya?. . . Mdah2an aja gw lulus (nggak mentah dtengah jalan gra2 jenuh). Gw mo praktekin yg da di Strategi Romansa Yang Anda Butuhkan 1-2, ilmu narsis, ngatur duit (utamanya nabung) kiriman dri ortu… Doain ya Lex 😀
oleh sam-sam Oktober 9, 2009 at 6:18 amhmm,,
oleh wall-flower Oktober 9, 2009 at 7:09 amtapi masalah yang sering dihadapi..
bagaimana menghadapi intimidasi dari org lain saat kita sedang menginstall habit tertentu misalnya ?
Pembahasan yang menarik. Melihat kurva di atas jadi ingat kurva belajar yang dulu dipelajari saat kuliah. Dulu kalau tidak salah memang ada rumusan untuk menghitung mencapai kondisi steady-state (terbiasa untuk melakukan suatu hal) tapi karena sudah lewat lama, jadi lupa hahahaha.
oleh archaengela Oktober 9, 2009 at 8:40 am21 hari baru menyadari? hmm.. pantes buat dicoba sih, tapi apa ya?
oleh Billy Koesoemadinata Oktober 9, 2009 at 10:18 amBiasakan diri untuk nulis blog tiap pagi, okay Lex? 😉
oleh Funner Oktober 9, 2009 at 2:38 pmBener juga sih. Saya butuh waktu sekitar 2bulan lebih untuk melatih kebiasaan makan (diet). AKhirnya jadi terbiasa makan sedikit… 🙂
oleh zee Oktober 10, 2009 at 1:41 pmdiskusi efisiensi kertas ada di http://ahnku.wordpress.com/2009/10/11/cintai-lingkungan-dengan-efisisensi-kertas/
oleh ahnku Oktober 13, 2009 at 5:25 pmdibutuhkan rasa percaya yang kuat terhadap dampak baik yang dibawa oleh sebuah habits baru agar cepat terinstal dalam diri kita . kalo kita masih ragu apakah kebiasaan baru itu baik buat kita ato tidak , pasti makin susah berubah .
ya kira kira begitu hehe 😀
oleh jartomy Oktober 14, 2009 at 5:36 pmragu tentang keraguan , berarti percaya kan ? hahaha .
itu juga berarti orang tersebut suka mencoba hal baru . berusaha berubah . berpikir terbuka . dan menyadari bahwa ada bagian di otaknya yang secara irrasional selalu menolak segala bentuk perubahan .
haha mungkin gitu 😀
oleh jartomy Oktober 14, 2009 at 7:27 pmSIP..SIP Markusip. Bagus artikelnya. AKu malah angka 21 nya belum denger apalagi dua bulannya. Jan aku ki ketinggalan jaman.
oleh lovepassword Oktober 15, 2009 at 5:31 amwelcoming jumat yang mencerahkan bung lex..!!
oleh ucluk Oktober 16, 2009 at 12:20 amahh.. bsk cb daftar magang 2 bulan ah..
Lalu disaat kpn seseorang itu mengalami ujian berat(depresi,putus asa,cemas,takut gagal) dalam memulai sebuah kebiasaan baru???
oleh Dprada Oktober 31, 2009 at 1:10 amow.. ow.. ow….
oleh monzter November 9, 2009 at 3:16 pmdua bulan yach…
wah harus dicoba ney ^^
thank’s. it’s usefull
oleh surya Desember 16, 2009 at 8:47 amMenarik sekali konsep repetisi ini. Adakah saran yang bisa dipakai dalam lingkungan kerja dengan konsep ini ?
oleh Vee Shaker Desember 19, 2009 at 8:49 amGtu y lex.. Wah sy sdg nulis bku berjudul “RUBAH HIDupmu dlm 7 hari” gmn dong..ap mesti sy rbh jd 66hr? Krg provokatif jdnya.tp soal hsil tentu sy s7 dg anda..
oleh Dedi sugiharto Januari 11, 2010 at 5:16 amTelah terjadi kerusakan database yang mengakibatkan puluhan comments di entri ini terhapus tanpa jejak dan tidak dapat diperbaiki. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, sobat.
oleh Lex dePraxis Maret 30, 2010 at 1:49 pmthanks for visiting my blog…….. 🙂
oleh chayoogirl April 30, 2010 at 4:16 pm[…] teringat artikel yang saya baca disini https://lexdepraxis.wordpress.com/2009/10/08/mitos-kebiasaan-21-hari/ Bahwa kebiasaan itu adalah sebuah proses pembiasaan. Kemandirian itu butuh proses pembiasaan. Tidak […]
oleh Kebiasaan itu adalah proses pembiasaan – Maya HOME-work Maret 11, 2017 at 10:52 pm