h1

Racun Pengembangan Diri

Desember 4, 2009

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa berbagai referensi self-development dan self-help serta psikologi populer -baik dalam bentuk buku, tayangan video, MP3 dan audio book, maupun seminar/pelatihan- mengandung banyak racun yang justru membuat dirinya menjadi kerdil, kebingungan, berjalan di tempat, dan bahkan apatis. Apakah Anda pernah merasa demikian?

Dalam artikelnya yang berjudul Perspectives on self-help and bibliotherapy: You Are What You Read, diterbitkan dalam Handbook of Counselling Psychology, L. Craighead menuliskan tiga potensi bahaya yang terdapat dalam buku atau program pengembangan diri sebagai berikut:

First, people may falsely label themselves as psychologically disturbed. Second, people may misdiagnose themselves and use material that deals with the wrong problem. Third, they may not be able to evaluate a program and may select an ineffective one.

Ketiga hal di atas dapat membuat Anda memiliki masalah-masalah baru yang lebih parah dibandingkan sebelum membaca buku tersebut. Baru-baru ini saja dua orang meninggal dunia dan sembilan belas lainnya dirawat di rumah sakit dalam acara retreat seminar dari salah seorang guru The Secret.

Atau dalam kasus lain, seringkali sebenarnya Anda berada dalam kondisi yang stabil dan sehat, namun gara-gara iseng membaca sebuah penjelasan atau mencoba sebuah kuesioner pengembangan diri, Anda jadi depresi karena dinyatakan memiliki gangguan atau masalah tertentu.

Tapi ada satu lagi racun yang jarang disadari, yakni timbulnya keyakinan delusional bahwa sekedar mengkonsumsi materi pengembangan diri akan dengan sendirinya mengubah diri Anda menjadi lebih baik.

Catat baik-baik bahwa buku dan program tersebut hanya bertugas untuk memotivasi Anda, tapi ia tidak dapat mengubah Anda menjadi lebih baik! Rasa bahagia dicerahkan, terlengkapi, berpengetahuan, dsb yang Anda rasakan itu bukanlah bukti bahwa Anda sudah berubah dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Itu hanyalah euforia sesaat yang memang diciptakan oleh berbagai referensi self-help dengan tujuan menempatkan Anda dalam kondisi psikologis dan kognitif yang subur untuk sesegera mungkin melakukan aksi perubahan.

Euforia bukanlah perubahan itu sendiri. Ia hanya pintu gerbang menuju kualitas dan transformasi yang Anda sebenarnya inginkan. Jadi jika Anda hanya berhenti di sana, tidak heran Anda sedikit sekali melihat perubahan permanen. Anda hanya akan menjadi seorang pecandu pengembangan diri yang hidup mengejar sensasi ilmu-ilmu baru tanpa pernah mempraktekkannya.

Setiap produk pengembangan diri di luar sana menjanjikan kesegaran, kedamaian, kesembuhan, kebebasan, kesuksesan, kebahagiaan, dan kesempurnaan hidup. Tapi berdasarkan pengamatan pribadi saya selama bertahun-tahun hingga hari ini, terlalu sedikit sekali pembaca yang berhasil mengalami hal-hal yang dijanjikan tersebut ditingkat yang lebih nyata daripada sekedar euforia sesaat.

Saya beritahu satu rahasia, saya jauh lebih banyak menangani kasus orang yang terjebak, terjerembab, dan teracuni oleh materi-materi pengembangan diri dibandingkan menangani orang polos yang memang tidak mengkonsumsi hal demikian. Mereka biasanya merasa sudah tahu apa yang harus diperbuat berkat pengetahuan buku dan pelatihan yang mereka ikuti, bahkan bisa mendekonstruksi sendiri kesulitan yang mereka sedang alami, namun anehnya tetap tidak mampu mengeluarkan diri dari kondisi tersebut.

Alasannya sederhana, bukannya sibuk mempraktekkan pengetahuan dan inspirasi yang baru saja mereka dapatkan, mereka malah sibuk sibuk mencari ilmu canggih, tehnik cepat, poin inspirasi, langkah praktis, atau sistem terobosan yang lebih manjur lainnya.

Tulisan-tulisan tersebut terlihat begitu indah dan ajaib sehingga tanpa disadari malah meracuni pikiran Anda. Sama seperti betapa konyolnya seseorang jika ia merasa sudah menyelamatkan dunia setelah menonton film Superman, demikianlah konyolnya jika Anda merasa sudah menjadi lebih baik setelah membaca buku-buku pengembangan diri.

Kita terbiasa menipu diri sendiri, teryakini dan memimpikan peningkatan kualitas hidup akan terjadi sebagai akibat langsung dari menghapal, mencatat berbagai rumus indah yang diberikan oleh para pelatih dan konsultan sukses. Seiring waktu, kita menjadi serba-tahu-segalanya, sekaligus kewalahan karena harus menyimpan teori yang kadang saling bertolak belakang, lalu akhirnya merasa bingung mengapa tidak pernah melihat buah yang nyata.

Self-help books offer different possible moves for different games. They point the reader toward the game, invite him or her to define a strategy and then to go out to do what is necessary to actualize it.

Renungkan berapa banyak program pengembangan diri, self-help, psikologi populer, dan referensi inspirasi dan motivasional lainnya yang pernah Anda konsumsi sampai hari ini, lalu jawab dengan jujur apakah Anda sudah mempraktekkan setidaknya setengah dari apa yang sudah Anda ketahui itu…

Saya tidak akan memberikan poin atau rumus apapun hari ini. Anda hanya perlu berhenti membuang waktu, uang, dan tenaga Anda demi ilmu-ilmu baru. Praktekkan apa yang sudah Anda baca. Titik.

Lakukan sekarang, prajurit, ini perintah!

Salam revolusi cinta,

Lex dePraxis

lex depraxis sebar hitman system

17 komentar

  1. Telah terjadi kerusakan database yang mengakibatkan puluhan comments di entri ini terhapus tanpa jejak dan tidak dapat diperbaiki. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, sobat.


  2. Saya baru aja baca Racun Pengembangan Diri, dan kelihatannya gw banget. Selain memang sedang “berjalan”, ttp jalannya tetap ditempat.
    Kayaknya uda saatny ketemu sama pak Lex di FAST Hipnosis selanjutnya.
    Apa pak Lex punya sesi konsultasi dan tempatnya dimana?.
    Ya Allah, terima kasih bahwa hari ini aku diingatkan utk “lebih cepat” berubah demi keluargaku. Amien, dan terima kasih pak Lex.


  3. itu berarti mbaca artikel ini juga ga ada gunanya ! see?

    Lex’s reply: Jika tidak dilakukan, ya tidak ada gunanya..


  4. […] begitu terbiasa menghirup udara mitos tersebut sehingga tidak menyadari lagi bagaimana efeknya meracuni pikiran […]


    • benar gak pak alex membiasakan sesuatu itu 66 hari bikin ragu2 praktekan nya,kata orang membiasakan sesuatu biar lancar itu satu tahun lebih dalam hal kerja


  5. Lalu,apakah smua ini bisa di terapkan di dunia maya ??


  6. Saya Korban buku2 Self-Help Books
    Hehehehe,,,akan saya simpan dan akan saya praktekan satu buku saja yang pas buat saya loh,,,


  7. […] Kita setiap harinya begitu terbiasa menghirup udara mitos tersebut sehingga tidak menyadari lagi bagaimana efeknya meracuni pikiran kita.  […]


  8. great posting, terimkasih 🙂


  9. Dan kalau menurut saya ini pun termasuk pengembangan diri. Titik.


  10. Makasih mas, kayaknya saya juga mengalami masalah seperti ini.
    Dan sudah waktunya saya praktek . 😀


  11. bagus ni, makasih ya
    suka sama kalimat “praktekan apa yang sudah anda baca, titik”


  12. setuju bangetz…you are what you read… great post, I Love it!


  13. ahhh knpa saya baru baca ini sekarang,,,, pntesan aja sya selalu brtnya hitmen system tu ko bikin bingung si thanx lex


  14. wah ternyata aku masuk kategori ini nih nyaris hampir seumur hidup nih ngelakuin ini. ternyata ilmu ada racunnya juga ya.
    khususnya para thinker nih yg kebanyakan analisa dan ngumpulin bukti sebelum bergerak tpi gak action2…

    ijin share bro.


  15. Seorang berfilsafat ‘otakmu bukan otakmu tpi egomu’ menggerakanmu silakan artikan sndiri


  16. kalo dilihat dari tulisan sensei lex sih sedikit berlebihan terlalu menyalahkan referensi self-help & self-development bahwa semua isi dari referensi tsb adalah racun padahal sebagai manusia memang butuh racun tsb tentu dalam dosis yang wajar untuk ngebooster semangat. yang dengan sedikit berdelusi untk menambah stamina jiwa gapapa kali ya, gak haram haram amat kalo make sedikit. ya namanya juga racun kalo overdosis bisa membunuh tapi kalo dosisnya tepat bisa jadi obat. so tak semua isi dari referensi self-help & self-development adalah racun …



Tinggalkan komentar