Menyadari Kesadaran
September 4, 2009Seperti yang mungkin Anda sudah bisa sadari dari tulisan-tulisan selama ini, saya sangat terpikat akan fenomena yang disebut kesadaran. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan istilah consciousness dan awareness. Ada banyak sekali kekacauan dan masalah hidup yang terjadi hanya karena kita tidak menyadari akan sesuatu, bukannya karena kita salah melakukan sesuatu. Misalnya, tahukah bahwa otak Anda sudah memutuskan untuk membaca artikel ini jauh sebelum Anda memutuskan ingin membacanya?
Pada tahun 1965, H.H. Kornhuber dan L. Deeke menemukan bahwa aktifitas otak sudah mendahului sekitar 500 – 1000 milisekon sebelum keputusan diambil. Terobosan studi lainnya dilakukan pada tahun 1980an oleh Benjamin Libet yang mengkonfirmasi bahwa otak manusia sudah mengirim pesan pada otot-otot untuk menekan sebuah tombol sekitar 200 milisekon sebelum seseorang membuat keputusan untuk menekan tombol.
“More than 20 years ago the American brain scientist Benjamin Libet found a brain signal, the so-called ‘readiness-potential’ that occurred a fraction of a second before a conscious decision. Many scientists argued that if our decisions are prepared unconsciously by the brain, then our feeling of free will must be an illusion.”
Saya tidak akan memusingkan isu Kehendak Bebas karena itu adalah topik bahasan lainnya yang bahkan belum bisa didefinisikan dengan baik oleh para filsuf. Saya hanya ingin menyentil tentang kemungkinan Anda dan saya tidak bertindak sebagaimana yang Anda dan saya pikirkan. Kita termanipulasi oleh ilusi bahwa keinginan kitalah yang memutuskan ingin membeli sesuatu, memakan sesuatu, membaca sesuatu, memberi sesuatu dsb… padahal keputusan itu sudah dibuat jauh sebelum kita menginginkannya.
Pertanyaannya bukanlah apakah Anda melakukan seperti itu atau tidak, karena Anda pasti bersikap seperti itu. Pertanyaannya adalah berapa banyak dari keputusan penting dalam hidup Anda yang diputuskan sesuai dengan fungsi otak fisik saja, bukannya fungsi kesadaran penuh.
Hasil temuan Libet dilanjutkan oleh penelitian John-Dyland Haynes pada tahun 2008. Ia melaporkan dalam publikasi Nature Neuroscience bahwa kini mesin pemindai otak (brain scanner) sudah dapat mendeteksi keputusan seseorang hingga sepuluh detik sebelum orang tersebut sadar akan keputusan yang diambilnya.
“There has been a long controversy as to whether subjectively ‘free’ decisions are determined by brain activity ahead of time. We found that the outcome of a decision can be encoded in brain activity of prefrontal and parietal cortex up to 10 seconds before it enters awareness. This delay presumably reflects the operation of a network of high-level control areas that begin to prepare an upcoming decision long before it enters awareness.”
Dengan kata lain, kemungkinan besar kita tidak pernah benar-benar memutuskan sesuatu secara intelektual. Otak kita yang membuat keputusan tersebut, bukan pikiran ataupun kesadaran kita. Kita tidak memiliki kebebasan berlogika dan berpikir seperti yang kita duga, melainkan sekedar mengikuti apa yang otak fisik kita sudah programkan. Itu sebabnya Anda kadang pernah kebingungan mengapa bisa terjerumus ke sebuah situasi yang sebenarnya merugikan atau berakibat negatif.
Coba telusuri konflik dan kondisi-kondisi sulit yang sedang Anda jalani sekarang. Apakah Anda bertindak sesuai dengan kesadaran dan pikiran yang sehat, atau hanya mengikuti emosi, insting dan impuls-impuls mentah yang dikalkulasikan oleh otak Anda?
Apakah kita sudah selalu sadar sesadar-sadarnya dalam bertindak, atau cenderung mengijinkan diri dikendarai oleh program tubuh kita? Beranikah kita mengakui bahwa, sesuai studi di atas, kita seringkali bertindak di luar kontrol kesadaran, di luar logika sehat, bahkan menjadi budak gangguan jiwa dan trauma?
Jika berminat lebih jauh, Anda dapat mempelajari solusi selengkapnya dalam kelas FAST Hypnosis, serta bagaimana memiliki program kesadaran yang jauh lebih menguntungkan.
Salam revolusi cinta,
Lex dePraxis
Sori OOT, tapi kenapa di blog ini dt merasa terlambat empat hari?
oleh dt September 8, 2009 at 4:40 pmoh.. jadi gitu manipulasi updated every day-nya.. hm.. hm..
oleh dt September 11, 2009 at 8:48 amberada pada garis apa sikap anda:
oleh masmpep September 9, 2009 at 10:25 am(a) saya berpikir maka saya ada,
(b) saya memberontak maka saya ada,
(c) saya berbelanja maka saya ada.
meski brain scanner sudah mengetahui 10 detik sebelum keputusan diambil, trus apa gunanya dlm kehidupan sehari-hari…
oleh herdianto September 9, 2009 at 11:31 amtapi saya sepakat klo dibilang keputusan seringkali diambil bukan berdasarkan kesadaran, tp program otak yang terprogram jauh sebelum kejadian itu terjadi…
*seperti gerak reflek ahli beladiri yang akan menangkis bila dipukul. kadang mereka jg gak sadar koq
tak terlalu impressif..but ini filsafat eksistensialisme..aku suka…
oleh budilimuddin September 10, 2009 at 1:09 amOh, jadi gitu manipulasi updated everyday-nya.. hm.. hm..
oleh Delirious Talker September 11, 2009 at 4:08 amLex.. Lex…
gue udh daftar untuk kelas lo berikutnya di self-hypnosis. apakah kuantiti sudah masuk? apakah gue masih bisa diselip-selipkan ke dalam?
i registered in the name of adeiRra..
kabarin ya, lex.
Love,
oleh womanation September 14, 2009 at 3:16 pmwoman-Nation
sadar ga sdar emng ga bsa d pungkiri.
oleh Tya September 15, 2009 at 12:23 pmkesadarn yg gw tau,it tumbuh dr otak n hati msng2 tnpa qt meminta’y. n it trjd dg sndri’y yg mngkn dlu udh terekam dlm otak
Hmm… topik yg sangat menarik.
oleh Sharpshooter Oktober 11, 2009 at 10:27 amSebelumnya gua menyebut kesadaran sebelum proses itu alpha, contoh: kita memikirkan akan makan apa saja kita hari ini. Tp saat proses actualnya itu beta, contoh: saat di restoran kita baru lihat menunya dan langsung memikirkan dan memutuskan which our decision are actually more often predetermined. Sangat setuju kesadaran (terutama di beta) harus dilatih.
Gak ada referensinya sih, itu konsep yg gua buat sendiri aj untuk self-improvement, termasuk juga cara manipulasinya.
oleh Sharpshooter Oktober 11, 2009 at 12:56 pmkci komen blogq yaw…
oleh pisassakienah Oktober 15, 2009 at 3:24 pmand q copy karya u d my blog…
boleh kn?
Nice blog you have here, Lex… 🙂
Byk hal yg sesuai dgn minat saya…
Byk juga artikel2 yg bersinggungan dgn spiritual development… jadi penasaran… pernah dengar ttg Fourth Way? Gurdjieff, Ouspensky, dkk?
Oiya, pas baca kutipan2 diatas jadi inget buku nya Gladwell: Blink! 🙂
oleh yayan Desember 14, 2009 at 8:23 pmTelah terjadi kerusakan database yang mengakibatkan puluhan comments di entri ini terhapus tanpa jejak dan tidak dapat diperbaiki. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, sobat.
oleh Lex dePraxis Maret 30, 2010 at 1:49 pmMirip sana sistem 1 sistem 2 nya kahneman ya lex? Atau beda? Kesasar kesini grgr lihat video keren bgt di yutub ttg kesadaran
oleh ghozalicious Juli 4, 2017 at 12:40 pm